Selasa, 14 April 2009

SAHABAT

Manusia selama hidupnya tak bisa hidup sendiri-sendiri mereka membutuhkan teman untuk berbagi dan saling melengkapi. Seorang sahabat sejati kadang tak ragu mengorbankan kepentingannya demi sahabatnya. Kita telah banyak mendengar kata-kata puitis yang membicarakan indahnya persahabatan. Salah satu contohnya penulis meminjam istilah Sidentosca yang mengatakan persahabatan bagai kepompong. Dan masih banyak lagi kata yang menceritakan tentang persahabatan ini. Namun bila kita melihat kondisi real dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang khususnya anak muda yang belum menyadari arti pentingnya persahabatan.

Jumat, 10 April 2009

AKU TAU. . . !!!

Aku tau....... Aku tau bahwa aku manusia. Aku tau bahwa aku mahluk. Aku tau pasti ada khalik.
Aku tau kalau malam itu gelap. Aku tau api itu panas. Aku tau siang itu terang. Aku tau air itu dingin. Aku tau alunan lagu itu merdu. Aku tau ayam itu berkokok. Aku tau kuda itu meringkik. Aku tau itu suara mobil. Aku tau itu suara orang menggoreng. Aku tau halilintar pertanda hujan. Aku tau ombak di laut. Aku tau pasir di pantai. Aku pun tau batu di gunung. Aku tau bunga itu harum. Aku tau kentut itu bau. Aku tau merah itu merah. Aku juga tau ada yang berwarna kuning. Rumput di taman ku hijau. Aku tau warna langit biru. Ku juga tau kaca itu bening. Hai... Aku juga tau gula rasanya manis. Cuka itu asam. Yang asin adalah garam. Aku tau kursi ini empuk. Aku tau lantai rumahku halus. Aku tau kerikil itu terjal. Aku tau itu semua. Aku tau itu semua. Aku tau itu semua. Aku tau karena diajarkan. Ku tak pernah tau tanpa belajar. Kata guru ku,ilmu ini tentang panca indera. Belakangan aku juga tau, yang hidup akan mati. Sebagaimana yang terbit pasti tenggelam... Aku juga tau ada kehidupan sesudah mati, yang setiap orang dimintai pertanggungjawaban. Aku juga tau ada yang namanya dosa dan ada pahala. Maka kemudian aku beramal dengan ilmu yang kumiliki. Agar hidup setelah mati nanti aku tidak merugi.......!!!
S E K I A N

Rabu, 08 April 2009

cerita sedih

Sekapur sirih
Catatan ini berisi kenangan manis dan pahit selama aku sekolah, bukan merupakan suatu hal yang bersifat fiktif, tapi ini suatu realitas yang nyata.
Semoga tulisan ini bermanfaat, bagi para pembaca. Ku spesialkan tulisan ini untuk adikku Fadly yang sebentar lagi menempuh ujian. Di sini saudaramu hanya bisa berdo’a semoga kamu berhasil. Dan jangan berhenti berusaha.
Kepada kedua orang tuaku, catatan ini kudedikasikan. Tak mungkin bisa kubalas apa yang telah kalian berikan. Kalian adalah matahariku, sumber inspirasi yang selalu memberi tanpa pamrih. Akhirnya dari seorang anak yang bisanya hanya selalu meminta kepadamu kuucapkan terima kasih yang tak terhingga. Kaulah anugerah terbesar dalam hidupku.
Dan yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Kakakku yang berjiwa besar. Adikku Heri yang berfikiran dewasa dan selalu membantu orang tua, aku bangga padamu! Nekwanku yang penuh kasih, dan semua yang tak bisa kusebut satu per satu. Kuucapkan terima kasih padamu semua.



Malang, Maret 2009
Penulis,