Kamis, 19 Oktober 2017

Pemuda di Segala Zaman

Pemuda di Segala Zaman. Judul buku yang merupakan karya pertama Juanda Rusli Latief ini membahas kompleksitas permasalahan yang berkaitan dengan pemuda. Kemudian juga berupaya memberikan opsi dan solusi yang dapat ditempuh oleh pemuda dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Ia menegaskan di dalam bukunya bahwa pemuda dengan sederet potensi yang dimilikinya, haruslah mampu memaksimalkan dirinya agar bermanfaat bagi kehidupan orang banyak.
Buku ini juga menyoroti gaya hidup kebanyakan pemuda masa kini, yang cenderung bersikap egosis dan tak mau tau terhadap kehidupan dan realitas sosial di sekelilingnya.

Senin, 20 Maret 2017

Karyawati yang Mendapat Perlakuan "unik dari Atasannya

Seorang karyawati, memberanikan diri bertanya kepada atasannya, mengapa dia belum juga dinaikkan pangkatnya. Tapi dia malah mendapat perlakuan seperti ini...

== Sukses ==

Dua Cewek Dapat "Kerjaan Sama" Dari Bos, Siapa Sangka yang Satu Naik Pangkat, Satu Lagi Malah Dapet "Email Kayak Gini"!!

Yuni adaah seorang muda yang cantik, dia sudah bekerja di perusahaan ini selama 3 tahun, tapi orang-orang baru yang belum bekerja lama saja sudah naik pangkat, sedangkan dia sama sekali tidak, tentunya dia merasa sangat kecewa.

Sampai suatu hari, dia akhirnya memberanikan diri bertanya pada bosnya, "Pak, apa saya pernah terlambat, pulang duluan atau mengacaukan kantor?" Bosnya langsung menjawab, "Tidak pernah."

"Kalau gitu, apa perusahaan ini pilih kasih?" Lanjut Yuni. Bosnya berhenti sebentar, kemudian menjawab, "Tentu tidak."

 "Kalau gitu, kenapa pegawai yang baru masuk kok bisa dipromosikan, sedangkan saya tetap di posisi yang sama?"

 Bosnya diam sejenak, kemudian tersenyum sambil berkata, "Masalah kamu ini nanti kita bicarakan, aku ada hal yang lebih penting sekarang, atau kamu mau bantu?"

 "Ada klien yang mau datang ke sini, coba kamu tanya dia kapan datangnya." Lanjut bosnya.

 "Ini benar-benar pekerjaan penting ya.." Sebelum keluar, Yuni menambahkan

 Satu jam kemudian, ia kembali ke ruangan bosnya.

  "Udah dikontak?" tanya bos

"Udah, katanya mungkin minggu depan akan datang." Jawab Yuni

 "Pastinya hari apa?" Tanya bosnya lagi

"Ini saya gak tanya jelas.."

 "Mereka berapa orang yang datang?"

 "Ah! Bapak gak minta saya tanya tadi.."

 "Kalau gitu mereka datang naik apa? Kereta atau pesawat?"

 "Ini juga bapak gak minta saya tanya.."

Bosnya tidak lagi berkata apa-apa, kemudian dia mengangkat telepon dan memanggil Jesy, yang baru masuk ke kantor selama 1 tahun, tapi dia sudah menjabat sebagai supervisor.

 Jesy mendapatkan tugas yang sama persis. Hanya perlu beberapa menit saja, dia sudah kembali ke ruangan bosnya.

"Jadi begini pak" Jelas Jesy.. "Mereka akan datang hari jumat depan, naik pesawat jam 3 sore, kemungkinan jam 6 akan tiba, total 5 orang, akan dipimpin oleh manajer pemasaran, saya sudah menjelaskan pada mereka, kami akan meminta orang untuk menjemput mereka."

 "Selain itu, mereka berencana untuk datang selama 2 hari, mengenai shecdule mereka, nanti akan dibicarakan lagi bersama bapak. Untuk memudahkan, saya menyarankan untuk memesankan hotel di dekat kantor ini pak, kalau bapak setuju, saya akan memesan kamarnya."

 "Oh ya, minggu depan mungkin akan hujan, saya akan mengontak kembali klien tersebut, kalau sampai ada perubahan cuaca, saya akan langsung mengabari mereka."

Yuni berdiri di samping dan mukanya memerah, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Malam itu, Yuni mendapatkan sebuah email dari bosnya yang berisi demikian..

Yun, tidak peduli kamu bekerja di mana pun, kamu harus ingat hal ini!

Pertama, perusahaan tidak akan butuh orang santai, tim kerja tidak mau pemalas.

Kedua, waktu kamu bekerja, kamu jangan hanya memikirkan uang, kamu harus belajar agar dirimu itu memang senilai dengan uangnya.

Ketiga, tidak ada perusahaan yang membuatmu mudah mendapatkan uang.

Keempat, tidak ada pekerjaan yang selalu lancar, kamu harus bisa bersabar.

Kelima, kalau kamu tidak menghasilkan uang, hasilkanlah pengetahuan; kalau tidak menghasilkan pengetahuan, hasilkanlah pengalaman; kalau tidak menghasilkan pengalaman, hasilkanlah pengertian. Kalau kamu sudah menghasilkan semua itu, tidak mungkin kamu tidak menghasilkan uang.

Keenam, asalkan mengubah dahulu perilaku diri sendiri, baru bisa mengubah nasibmu. Asal kamu mengubah dahulu cara kamu bekerja, kamu baru bisa mendapatkan posisi yang tinggi.

Ketujuh, seringkali orang terburu-buru hanya karena usia yang menurut mereka seharusnya sudah bisa mendapatkan lebih, memikirkan banyak hal, tapi melakukan hanya sedikit.

Saat itulah Yuni tersadar, tidak ada orang yang begitu lahir langsung bisa melakukan banyak hal besar, mulai dari hal mudah dan biasa. Apa yang kamu bangun dari dirimu sendiri, itu yang bisa memutuskan masa depanmu.

 Pegawai yang baik bukanlah mereka yang dengan manis menunggu pekerjaan datang, tapi mereka yang secara aktif mengerti apa yang harus mereka lakukan dan dengan bertanggung jawab menyelesaikannya.

IF YOU WANT TO SUCCEED YOU CAN NOT BE AN ORDINARY MAN/WOMAN, BUT MUST BE AN EXTRAORDINARY MAN/WOMAN

Sumber: *copas wa*

Selasa, 24 Januari 2017

Syekh Ali Jaber pada acara Sambas Berdzikir









Minggu itu (22 Januari 2017), menjadi hari Minggu yang lebih istimewa dari hari biasanya. Berbeda dengan hari Minggu sebelum-sebelumnya, karena pada hari ini akan hadir ke kota Pemangakat, seorang Syekh dari Madinah al Munawarah yakni Syekh Ali Jaber yang sering kita saksikan ceramahnya di media-media televisi.
Sejak pagi banyak berlalu-lalang rombongan jamaah berbusana putih-putih, menuju Mesjid At Taqwa Pemangkat. Mereka datang dari segala penjuru, berduyun-duyun hendak menyimak tausyiah yang akan disampaikan Syekh.
Saya bersama istri pun tak mau kehilangan momentum istimewa ini, maka berangkatlah kami pagi-pagi dari rumah dengan semangat dan niat menuntut ilmu. Tiba di tempat acara sekitar jam 08.10 pagi, mesjid At Taqwa sudah hampir penuh, beruntung ada ayah saya yang datang lebih awal dan mengambil tempat di depan sehingga saya dapat menyusul dan duduk di shaf ke-4 dari depan.
Hari itu kam menyimak banyak sekali hikmah dan pelajaran yang disampaikan oleh Syekh, diantaranya adalah bagaimana upaya dakwah Islam yang dibawakan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.
#Mesjid At Taqwa Pemangkat
#Syekh Ali Jaber
#Sambas Berdzikir

Kamis, 19 Januari 2017

Menakar Kualitas Pemuda Masa Kini

Realitas Pemuda Masa Kini

Arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang super cepat, berdampak besar terhadap kondisi psikologis pemuda. Tersedianya beragam perangkat canggih seperti smartphone, akses internet yang semakin mudah dan cepat, media sosial yang makin beragam, dan berbagai perangkat lainnya memang menjadikan kehidupan zaman sekarang semakin tampak mudah dan menyenangkan. Betapa kemajuan teknologi ini telah menyulap dan mampu memperpendek jarak dan waktu. Kita akan dengan cepat mengetahui peristiwa yang terjadi di negara lain hanya dalam sekejap. Bahkan beberapa media mampu menghadirkan informasi secara real time. Kebutuhan akan pendidikan dan bahan bacaan pun kini semakin mudah diakses, hanya dengan klik dan enter maka semua informasi akan tersaji, sehingga memudahkan dan mempercepat berkembangnya pendidikan. Sehingga hal ini berdampak positif bagi berkembangnya minat, bakat dan keahlian pemuda. Dalam skala yang lebih lanjut juga berdampak pada tumbuhnya jenis lapangan kerja baru yang akan menekan angka pengangguran, menumbuhkan perekonomian, memperlancar perdagangan, serta memudahkan berbagai transaksi.
Namun di sisi lain, jika globalisasi yang terjadi sekarang ini tidak mampu disikapi dengan baik dan proporsional, ia juga berpotensi membawa beragam pengaruh negatif khususnya bagi generasi muda. Berbagai informasi yang disajikan internet hari ini misalnya, mulai dari mode pakaian, gadget dan alat elektronik yang super canggih, hingga informasi-informasi ekstrim tentang gerakan-gerakan agresi militer dan konflik di suatu negeri tersaji dengan begitu mudahnya sehingga secara tidak langsung akan melahirkan gaya hidup baru, membuat mereka menjadi lebih konsumtif, individualis dan bergaya hidup ke barat-baratan, hingga pada tingkat yang lebih parah mereka mulai melupakan dan tercerabut dari akar budayanya sendiri. Kemudahan akses internet dan derasnya transfer beragam informasi dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu Negara ke Negara lain sedikit banyak akan merubah pola pikir dan cara pandang kaum muda dalam melihat, menganalisa, kemudian menyimpulkan suatu kejadian atau permasalahan.
Globalisasi juga sedikit banyak membuat kaum muda menjadi terbuai dan terlena, lalu tenggelam dalam aktifitas hedonis. Kemudian mereka disibukkan oleh aktifitas-aktifitas yang sebenarnya tak terlalu penting untuk masa depannya, hingga tak jarang lupa akan tugas dan fungsi utamanya. Perlu diingat bahwasanya pengaruh globalisasi, kapitalisme, hedonisme, dan segala embel-embel yang mengikutinya terus membuat cengkraman kuat sehingga karakteristik bangsa secara perlahan-lahan akan dirong-rong dan mulai terkikis. Banyak contoh yang bisa dilihat bagaimana generasi muda sekarang dalam upaya menyikapi pengaruh zaman yang semakin menjadikan manusia budak dari materi. Jika hal ini dibiarkan maka akan terjadi dissending generation, dimana generasi penerus bangsa tidak akan mampu menjadi tulang punggung bangsa dan hilang (Sukadi, 2011).
Lalu di zaman sekarang akan dengan mudah kita saksikan beberapa pemuda yang merasa keren, hebat dan lebih percaya diri dengan perangkat canggih di tangan kiri dan kanannya. Berlenggak-lenggok mendengar alunan musik dari headset yang menempel ditelinga, khusuk dan penuh konsentrasi memandangi layar smartphone seolah-olah ada hal yang selalu penting untuk dibaca. Ada pula yang betah nongkrong seharian di pinggir-pinggir jalan, di pasar-pasar, di pusat-pusat permainan dan di tempat-tempat hiburan lainnya tanpa ada aktifitas produktif sama sekali. Lebih parah lagi golongan pemuda yang lain, mereka ini terlibat dalam aksi kenakalan remaja, tawuran, mabuk-mabukan bahkan menjadi pelaku dalam kasus-kasus berat dan kriminal.
Akumulasi dari hal ini menyebabkan mereka lalai terhadap kualitas dirinya, tak hafal teks Pancasila, bahkan tak hafal hari kemerdekaan negaranya sendiri. Dari sisi agama mereka juga sangat lemah. Baca Al QurĂ¡n terbata-bata, bahkan untuk sekedar membaca surah Al Fatihah pun tak hafal, naudzubillah.
Terhadap orang tua, banyak pemuda kita yang kurang menjaga sikap dan sopan santun. Tutur katanya kasar dan terkadang menyinggung hati orang tua. Mereka yang berpendidikan tinggi kemudian menganggap dirinya lebih pintar dari orang tuanya sendiri, lalu meremehkan, hingga menolak nasehat dari orang tua.

Jika sudah begini, tentu pemuda bukan lagi menjadi bagian solusi yang diharapkan dalam menyongsong masa depan, justru akan menjadi permasalahan serius di masa yang akan datang.