Kamis, 28 Januari 2016

Menjadi Laki-laki

Menjadi Laki-laki. Mau tak mau harus ikuti aturan mainnya. Terlepas dari perdebatan para pegiat gender tentang kesetaraan laki2 dan perempuan dalam berbagai bidang. Namun konstruksi sosial yang telah lama sama2 kita mahfum, mengkondisikan laki2 adalah pemimpin perempuan (dengan justifikasi firman Tuhan). Dalam konteks ini, laki2 dilabeli dengan sederet embel2 seperti gagah, berwibawa, karismatik, dll. Pada saat yg sama, para perempuan pun mengamini, bahwa "katanya" mereka merasa tenang dan damai, merasa terlindungi, bahkan ada yg merasa mendapat kekuatan lebih bila berada di dekat laki2, dan banyak lagi. Maka jika "kebetulan" engkau dilahirkan sebagai laki2. Meski mungkin, bentuk fisikmu kebetulan tak gagah dan berotot. Engkau dgn serta merta memikul tanggung jawab untuk menjadi gagah, berwibawa, karismatik, mengayomi, melindungi, dan bertanggung jawab.

Menjadi Laki-laki

Menjadi Laki-laki. Mau tak mau harus ikuti aturan mainnya. Terlepas dari perdebatan para pegiat gender tentang kesetaraan laki2 dan perempuan dalam berbagai bidang. Namun konstruksi sosial yang telah lama sama2 kita mahfum, mengkondisikan laki2 adalah pemimpin perempuan (dengan justifikasi firman Tuhan). Dalam konteks ini, laki2 dilabeli dengan sederet embel2 seperti gagah, berwibawa, karismatik, dll. Pada saat yg sama, para perempuan pun mengamini, bahwa "katanya" mereka merasa tenang dan damai, merasa terlindungi, bahkan ada yg merasa mendapat kekuatan lebih bila berada di dekat laki2, dan banyak lagi. Maka jika "kebetulan" engkau dilahirkan sebagai laki2. Meski mungkin, bentuk fisikmu kebetulan tak gagah dan berotot. Engkau dgn serta merta memikul tanggung jawab untuk menjadi gagah, berwibawa, karismatik, mengayomi, melindungi, dan bertanggung jawab.